Menikmati Suasana Pedesaan Sunda di Gubug Makan Mang Engking

Ke mana, Arka? Makan siang di Mang Engking. 




Beberapa waktu yang lalu saya lagi mencari restoran keluarga yang suasananya enak di daerah deket rumah. Dan akhirnya menemukan Gubug Makan Mang Engking yang terletak di sekitar bandara. Jadi begitu masuk akses menuju bandara langsung lurus aja sekitar satu kilometer. Kemudian putar balik karena Mang Engking ada di sisi kanan jalan. Mang Engking sebenernya memang sudah ada di beberapa kota di Indonesia dengan selalu mengusung menu masakan dan suasana sunda yang kental. Tapi saya sendiri baru sempat mencoba cabangnya yang berada di Sidoarjo ini. 


Saya datang pada hari Sabtu sehingga memang tempatnya menjadi sangat ramai. Dan kesalahan saya adalah tidak melakukan reservasi terlebih dahulu sehingga harus masuk daftar tunggu. Untungnya setelah menunggu sekitar 30-45 menit saya sekeluarga akhirnya mendapat tempat. Oh iya, meskipun kita masih dalam daftar tunggu, kita akan diminta untuk memesan menu terlebih dulu. Alasannya adalah supaya nanti nggak terlalu lama menunggu begitu sudah dapat tempat. Tapi teryata memang bener, karena walaupun saya sudah pesan dulu, pesanan saya baru datang kurang lebih 45 menit setelah saya duduk. Bisa dibayangkan kalau kita nggak pesan duluan bakal selama apa? Jadi saya sarankan kalau ke sini sebaikna jangan saat terlalu lapar, apalagi kalau datang di akhir pekan. 


Untungnya, suasana di Mang Engking ini enak sekali. Anginnya yang semilir dan adem bisa membuat kita sedikit lebih sabar dalam menunggu. Kita bisa sambil leyeh-leyeh di saung-saung yang dibuat seperti terapung di atas kolam ikan. Saungnya juga sengaja dibuat terbuka sehingga kita bisa lebih dekat ke arah kolam sambil melihat ikan-ikan yang berlalu-lalang. Tapi tetep harus hati-hati karena selain nggak boleh memberi makan ikan sembarangan, tepian saungnya agak rawan untuk terjatuh terutama buat anak-anak. 


Ayam Goreng Serundeng

Ayam Goreng Kremes

Setelah menunggu, akhirnya makanan yang saya pesan datang juga. Ada Ayam Goreng Serundeng, Ayam Goreng Kremes, Gurame Bumbu Cobek, Udang Bakar Madu, Tumis Kangkung, Sambel Cobek, dan Sambel Terasi Dadak. Saya sejujurnya agak menyesal karena memesan kedua menu ayam tadi karena baru sadar kalau dua-duanya adalah ayam goreng yang sama cuma beda di taburannya saja. Satunya serundeng dan satunya kremes. Jadi profil rasanya juga mirip-mirip. Ayam yang dipakai adalah ayam kampung. Kemudian dibumbui dengan bumbu kuning dan digoreng tanpa menggunakan tepung. Dagingnya agak kering dan sedikit keras kalau buat saya. Tapi serundeng sama kremesnya memang gurih banget. Apalagi kalau dimakan sama nasi hangat dan sambal. Coba aja ya kalau kremes dan serundengnya bisa lebih banyak. 

Gurame Bumbu Cobek

Menu lain yang saya coba adalah Gurame Bumbu Cobek. Gurame ini menjadi salah satu menu yang akan saya pesan lagi kalau sedang berada di Mang Engking. Seperti namanya, ikan guramenya digoreng terlebih dahulu kemudian disiram dengan bumbu cobek yang sedikit berkuah. Bumbu cobek ini rasanya didominasi oleh cabai, bawang merah, terasi, dan jeruk nipis. Gurih, pedas, dan asem bercampur menjadi satu. Ditambah lagi dengan ukuran guramenya yang lumayan besar dan dagingnya yang tebal sehingga membuat menu ini semakin mantap pokoknya. 

Udang Bakar Madu

Selanjutnya adalah menu andalan dari Mang Engking, yaitu Udang Bakar Madu. Di sini kita bisa memilih jenis udang yang akan diolah, mau udang standar atau udang super. Waktu saya tanya, perbedaan dari keduanya cuma terletak di ukuran udang super yang lebih besar. Akhirnya saya memutuskan untuk pesan yang standar saja. Disajikan dengan ditusuk seperti sate, kita akan dapat 4 tusuk per porsi dengan 3 udang tiap tusuknya. Ukurannya bisa dibilang cukup besar kalau dibanding dengan restoran keluarga lainnya, bumbu madunya sendiri juga kelihatan berlimpah. Dan begitu dicoba memang rasanya luar biasa! Meskipun terlihat cukup berbumbu, rasa manis dari udangnya sendiri masih sangat terasa. Teksturnya juga padat dan garing yang menandakan kalau memang udangnya masih segar saat diolah. Rasa bumbu madu yang manis dan gurih pas banget menyelimuti seluruh sisi udang dan menyempurnakan rasa dari menu ini. Lain kali sepertinya boleh juga dipertimbangkan untuk pesan yang udang super biar lebih puas!

Tumis Kangkung, Sambal Terasi Dadak (atas), & Sambal Cobek (bawah)

Untuk pelengkapnya saya pesan dua jenis sambal, yaitu Sambal Terasi Dadak dan Sambal Cobek. Sambal Terasi Dadak adalah sambal terasi dengan versi mentah. Jadi rasa segar dari tomatnya masih sangat terasa. Sedangkan Sambal Cobek ini sama persis dengan bumbu yang ada di Gurame Bumbu Cobek. Jadi dari segi rasa pun sama. Selain itu, saya juga pesan Tumis Kangkung supaya tetap ada menu sayuran. Tumis Kangkung di Mang Engking memang memiliki rasa gurih yang tidak terlalu kuat tetapi tekstur kangkungnya yang masih renyah membuatnya bisa melengkapi kenikmatan makan siang di Mang Engking. 


Mang Engking secara keseluruhan bisa banget memberikan suasana makan siang yang berbeda di sekitar Surabaya. Hawanya yang adem dengan angin yang semilir. Suasananya yang khas pedesaan Sunda membuat kita bisa semakin betah. Dan lagi, rasa makanannya juga memuaskan! Meskipun harganya bisa dibilang cukup mahal, this place is worth to try. Misi saya selanjutnya adalah pesan Udang Bakar Madu yang ukuran super! *catet





Arahan dari Arka:


Gubug Makan Mang Engking
Jln. Raya Bandara Juanda No. 20
Gedangan, Kabupaten Sidoarjo 61254
082132232288 / 031 99681484
Jam Buka: 10.00 WIB-22.00 WIB (Last Order Jam 21.30 WIB)

Harga:
Udang Bakar Madu Standar Rp115.000,00
Gurame Bumbu Cobek Rp88.500,00
Ayam Goreng Serundeng Rp90.000,00
Ayam Goreng Kremes Rp90.000,00
Tumis Kangkung Rp25.000,00
Sambal Terasi Dadak Rp6.500,00
Sambal Cobek Rp6.500,00
Nasi Putih Rp8.000,00/porsi
Es Teh Manis Rp8.000,00
*harga belum termasuk pajak 10%

Comments

Popular Posts